Boss Singapura, Hotel dengan Sarapan Halal

Traveling ke Singapura kali ini, saya sengaja mencoba hotel yang buffet breakfast-nya halal. Nggak banyak pilihan hotel di Singapura yang restoran dan dapurnya sudah mempunyai sertifikat halal dari MUIS (Majlis Ugama Islam Singapura). Hotel Boss di dekat stasiun MRT Lavender ini salah satunya yang bisa terjangkau oleh kantong saya 🙂

Saya pesan hotel ini dari website Booking.com, yang bisa dibatalkan tanpa denda. Alasannya, karena isu virus Zika yang merebak, saya masih maju mundur syantiek, jadi apa enggak ke Singapura. Saya perlu memesan hotel yang bisa dicancel, dan pilihan terbaik adalah memesan lewat booking dot com. Setelah saya konfirmasikan ke teman-teman yang juga nge-trip ke sana, ternyata kondisi di Singapura nggak seheboh yang diberitakan media. Semua tetap beraktivitas seperti biasa, hanya saya perlu waspada dengan selalu mengoleskan lotion anti nyamuk.

Harga yang saya dapat per malam adalah SGD 161,34, atau Rp 1.583.925 dengan kurs kartu kredit Rp 9.817 per dolar. Harga ini sudah termasuk pajak ya. Tadinya budget saya di bawah $150 per malam. Saya pikir, hotel di Singapura kok mahal-mahal lagi ada apa sih? Ternyata sedang berbarengan dengan Formula 1. Yaelah, baru tahu :p Kalau pas nggak ada acara apa-apa bisa kok tarifnya di bawah $150 atau sekitar 1,4 jutaan.

Untungnya saya punya akun cashback di Shopback ID, jadi saya masih bisa dapat kembalian dari booking-an saya. Lumayan sih, dapat cashback Rp 258.411. Hehe, emak-emak banget lah, duit kembalian dihitung. Etapi lumayan lho balik 5%. Buat kamu yang udah biasa belanja online, beli pulsa, beli tiket bioskop, atau pesan keperluan traveling via online, wajib daftar Shopback ini. Kalau pakai referal dari The Emak, bisa dapat tambahan receh Rp 25.000. Lumayan kan? Daftar di tautan ini ya.

Lokasi Hotel Boss ini cukup strategis, tinggal jalan kaki 5 menit (kalau pakai geret koper 7 menit lah) dari exit B stasiun MRT Lavender. Dari stasiun MRT Changi di Terminal 3, kami naik jalur hijau (EW) yang menuju Joo Koon, turun di Lavender (EW 11). Keluar dari MRT, cari exit B. Dari pintu exit, langsung kelihatan Mc Donalds, di terasnya ada tulisan Hotel Boss 200m. Sebenarnya yang nemu tanda ini Big A, anak saya yang pinter banget jadi navigator. Emaknya sih keluar dari stasiun masih bengong hore, ini harusnya kemana ya? :p

Dari exit B sudah nggak perlu nyebrang lagi, tinggal ikuti trotoar yang lumayan lebar ke arah sesuai tanda di Mc D. Kami melewati sungai kecil yang bersih, dan voila, hotel Boss yang segedhe gaban ini sudah kelihatan. Serius, hotelnya tinggi banget, kamarnya aja ada 1500!

Lobinya tampak mewah dan suasananya selalu ramai. Pelayanan nggak terlalu ramah, tapi sopan dan efisien. Saya bayar booking-an dengan kartu kredit dan langsung dapat kamar. Sayangnya kamar pertama yang kami dapat bau asap rokok. Dududuh, kepala saya langsung kliyengan. Kamar mandinya juga parah banget bau asapnya. Akhirnya saya minta ganti.

Petugas resepsionis minta maaf dan langsung mengganti kamar, tanpa tanya macam-macam. Akhirnya kami dapat kamar di lantai 13, dengan view kota Singapura yang lumayan kece. Sepertinya kamar kami di-upgrade deh. Soalnya kalau kamar superior biasa dapat view-nya taman belakang doang, bukan pemandangan kota. Alhamdulillah.

Fyi, liburan kali ini kami berangkat bertiga saja karena Si Ayah masih ada kerjaan. Kamarnya kecil sih, seperti yang kami dapat di Hotel Marisson di daerah Bugis dulu. Tapi Hotel Boss ini kasurnya lebih nyaman. Bed-nya lebar 150cm, cuma pas buat kami bertiga. Kalau buat tidur berempat ya empet-empetan.

Di samping tempat tidur ada nakas. Tempat colokan ada dua, ditambah dua colokan USB. Colokan listrik di Singapura ini 3 kaki (lihat foto). Jadi kalian perlu bawa universal adaptor. Fasilitas hotel berbintang 3,5 ini lumayan lengkap. Ada minibar (kulkasnya doang), ketel listrik, teh kopi gula krim, hair dryer, dan safe deposit box. Tiap hari kami dapat jatah dua botol air mineral meski air keran di sini aman untuk diminum langsung.

Yang paling disukai anak-anak adalah fasilitas You Tube yang bisa dilihat di TV. Jadi meski saluran TV ini tidak ada channel anak-anaknya, mereka nggak bete karena bisa nonton pilihan mereka sendiri di You Tube. Saya juga hepi-hepi aja karena internetnya lumayan kenceng. Instagraman lancaaaar…

 
 

Hotel ini baru dibuka tahun ini (2016), jadi bangunan dan interiornya masih gress. Kamar mandinya masih kinclong. Meski sempit, kamar mandi cukup nyaman karena showernya terpisah dari toilet, dibatasi pintu kaca. Airnya nggak meluap ke lantai toilet. Pancuran air panasnya mantap, saya jadi rajin mandi, hahaha.



Toiletries yang diberikan standar: sabun cuci tangan, sabun mandi cair, shampoo, sikat gigi, dan pasta gigi. Semuanya enak dipakai dan cukup wangi. Handuk yang disiapkan masih baru dan lembut. Hanya satu kekurangan kamar mandi ini: toiletnya nggak ada semprotan bidetnya. Tapi ya tetap bisa diakali sih, karena tangan saya masih bisa meraih wastafel, saking kompaknya kamar mandi ini :p

Meski kamarnya sempit, kami cukup terhibur dengan jendela lebar dan pemandangan kota yang cantik. Di malam hari kami bisa melihat Singapore Flyer. Di siang hari kami bisa melihat Masjid Sultan dan daerah Kampong Glam. Jendelanya juga bisa buat nongkrong Little A pose-pose ala model 😉

Oh, ya, dari hotel ini juga bisa jalan kaki ke Mustafa Centre di daerah Little India. Mustafa Centre ini buka 24 jam. Jadi kalau mau shopping tengah malam juga bisa. Di dekat Mustafa juga banyak warung dan restoran halal yang buka sampai malam. Saya dan anak-anak jalan kaki santai dari Mustafa, kira-kira lima belas menit sampai di hotel. Biar nggak nyasar, saya pasang apps Citymapper dan Google Map di hape.

Paginya kami semangat sarapan prasmanan karena bisa ambil-ambil semua yang ada. Biasanya kalau di hotel yang restorannya nggak halal, cuma bisa sarapan vegetarian. Bisa sih pesan omlet telur, tapi kadang mereka masaknya campur sama bacon, hehehe. Kalau telur rebus sih aman, seperti ketika kami sarapan di Hotel Meininger Amsterdam

Hotel Boss punya dua restoran untuk sarapan buffet. Yang halal adalah Jubilicious di lantai 4, yang non-halal ada di lantai 1. Kalau tarif kamar belum termasuk sarapan, bisa bayar dulu di resepsionis, bilang minta sarapan halal. Harganya per orang $12.

Pas kami sampai di restoran sekitar jam 8-an, suasana sedang ramai-ramainya. Di luar ada petugas yang mengecek nomor kamar kami. Jadi harus bawa kartu kunci kamar ya untuk dicek. 

Pilihan makanannya lumayan, cuma ramainya yang nggak nguatin. Kami harus menunggu orang selesai makan biar dapat meja. Setelah anak-anak bisa duduk, saya gerilya cari makanan. Pilihan rotinya cuma roti panggang biasa, tanpa pastry, dan itupun antrenya panjang banget. Akhirnya anak-anak saya bawain kentang wedges, chicken ham, sosis, scrambled egg, dan roti pratha dengan kuah kari. Little A seneng banget sama roti pratha dicelup kuah kari, sampai dia minta masakan India terus setiap kali makan selama traveling di Singapura. Di sini tidak ada egg station, jadi pilihan telurnya cuma telur rebus atau scramble. Salad sayurnya cuma ada satu pilihan di baskom besar, tapi sayurannya segar-segar banget. Ada juga pasta salad. Buahnya ada semangka dan jeruk. Saya sempat coba buburnya tapi nggak ada rasanyaaaa, hahaha. Cuma cakep difoto doang :p

Beberapa pilihan makanan lain yang nggak kami coba adalah sereal, mi goreng, dan nasi goreng. Minumannya ada teh, kopi, jus jeruk, dan susu. Lumayan sih, kami bisa sarapan kenyang dengan protein hewani tanpa keluar hotel.

Di samping restoran halal ada tempat bermain, laundromat, tempat setrika, kolam renang, dan gym. Kami tidak sempat coba kolam renang dan gym-nya karena kaki kami sudah gempor jalan kaki berkilo-kilometer di Singapura 😀

Laundry-nya dioperasikan dengan koin. Perlu 5x koin $1 untuk laundry dan 5x koin $1 untuk dryer (pengering). Jadi total sekali cuci kering $10.

 

Berdasarkan pengalaman ini, saya merekomendasikan hotel ini untuk keluarga yang pengen sarapan halal di hotel, yang lokasinya cukup strategis dan harganya juga terjangkau. Kamar standar cukup untuk bertiga. Tapi kalau punya dua anak atau anaknya sudah cukup besar, bisa pesan kamar triple atau family room. Bandingkan tarifnya di hotelscombined ya.

Yang merasa nggak perlu sarapan halal di hotel, bisa pesan hotel V Lavender yang lokasinya lebih strategis, persis nempel sama stasiun MRT. Di bawah hotel, di dekat stasiun ada beberapa pilihan restoran halal untuk sarapan, dan ada juga Mc Donalds yang bersertifikat halal. Ketika saya cek tarifnya bersamaan dengan booking hotel Boss ini, hotel V Lavender cuma sedikit lebih mahal.

Saya sih senang sarapan di hotel. Kan mandinya bisa nanti sehabis sarapan, hehehe :p


~ The Emak